Sabtu, 05 November 2016

Pengertian dan Contoh Soal dari NPV & IRR



A.        Internal Rate of Return (IRR)

Metode ini untuk membuat peringkat usulan investasi dengan menggunakan tingkat pengembalian atas investasi yang dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas masuk proyek yang diharapkan terhadap nilai sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan nol.
IRR yang merupakan indikator tingkat efisiensi dari suatu investasi. Suatu proyek/investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain (bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain). IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of return atau Minimum atractive rate of return (MARR). MARR adalah laju pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor. Tingkat pengembalian dari modal proyek yang dianalisis. Berupa tingkat bunga pada saat NPV = 0 dengan satuan (% per tahun).
Tingkat bunga (i) pada saat itu disebut IRR
Pada saat itu terjadi juga :
Cara menghitung IRR:       
a.     Cara coba-coba
 Masukkan nilai i berulang-ulang hingga didapatkan NPV=0 
b.    Interpolasi         
1.    Masukkan satu nilai i yang cukup rendah sehingga NPV positif > i1 > NPV1
2.    Masukkan suatu nilai i yang cukup tinggi sehingga NPV negatif > i2 > NPV2
3.    Lakukan interpolasi linier  






Mudah dilakukan dengan spreedsheet







Nilai IRR tidak selalu ada, bisa nilainya tidak terhingga:


a.  Jika PV positif semua































b.  Jika PV negatif semua

Jika PV positif ada di tahun awal, sedangkan PV negatif di tahun akhir





B.        Net Present Value (NPV)
Pada umumnya pengambilan keputusan investasi berdasarkan NPV dan IRR akan memberikan hasil yang sama, artinya apabila suatu usulan investasi dinilai layak berdasarkan NPV, maka usulan investasi tersebut juga dinilai layak berdasarkan IRR.
Namun demikian, menurut kalangan akademisi NPV dianggap lebih unggul dibandingkan IRR, karena NPV dapat mengatasi fenomena multiple IRR dan conflict ranking projects, sedangkan IRR tidak dapat mengatasi fenomena tersebut.  Meskipun demikian, NPV juga memiliki kelemahan yaitu NPV tidak memiliki safety margin (sedangkan IRR memiliki safety margin) dan NPV kalah populer dibandingkan dengan IRR (para investor pada umumnya lebih tertarik menggunakan IRR, karena IRR dapat segera dibandingkan dengan cost of capital).
Rumus:
NPV = I0 + I1/(1+r) + I2/(1+r)2 + I3/(1+r)3 + In/(1+r)n

Keterangan :
I0 adalah investasi tahun ke-0
In merupakan net income tahun ke-1, 2, 3,…n
r merupakan discount rate
NPV > 0, proyek diterima
NPV < 0, proyek ditolak

Dari rumusan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan:
·         makin tinggi income, makin tinggi NPV
·         makin lebih awal datangnya income, makin tinggi NPV
·         makin tinggi discount rate, makin rendah NPV
Untuk membandingkan dua proyek yang mana akan dipilih dapat dilakukan dengan membandingkan kedua nilai NPV proyek, dimana NPV proyek yang lebih besar yang akan diambil.
Perbedaan metode NPV dan IRR
1.         Fokus NPV adalah berapa tambahan nilai proyek pada nilai perusahaan dengan asumsi semua arus kas dapat direalisir. Fokus IRR memberikan indikasi tingkat hasil pengembalian proyek jika sesuai dengan yang diharapkan.
2.         Jika kedua metode digunakan untuk menilai satu proyek maka kedua metode ini selalu memberikan kesimpulan yang sama karena NPV positif dari suatu proyek akan memberikan IRR yang lebih besar dari biaya modal.
3.         Jika proyek yang dinilai bersifat eksklusif (mutually exclusive) kedua metode NPV dan IRR dapat menghasilkan penilaian (kesimpulan) yang berbeda. Konflik antara kedua metode NPV dan IRR terjadi karena profil NPV dari proyek berbeda, misalnya biaya investasi berbeda dan umum proyek lebih panjang dari yang lain.

Contoh Kasus Net Present Value (NPV)

Manajer keuangan Wayne Enterprises sedang melakukan analisa pada tiga usulan proyek/investasi yang bersifat mutually exclusive. Kebutuhan dana untuk investasi tersebut diperkirakan sebesar Rp.12.000,- dari masing masing investasi, dan biaya modal (cost of capital) yang ditetapkan adalah 2%. Tentukan proyek atau investasi yang paling feasible dari data proyek (dalam rupiah) sebagai berikut :
a. NPV A = [10.000 / (1+2%)1]  + [21.000 / (1+2%)2] - 12.000  

= 9.803,9 + 20.184,5 – 12.00 
= 17.988,4 
b. NPV B = [15.000 / (1+2%)1] + [22.500 (1+2%)2]  - 12.000
= 14.705,9 + 21.626,3 – 12.000
= 24.332,2 
c. NPV C = [12.000 / (1+2%)1] + [19.500(1+2%)2] - 12.000
= 11.764,7 + 18.742,8 – 12.000
= 18.507,2

Maka proyek yang paling layak (feasible) untuk dikerjakan adalah proyek B. Dengan alasan NPV yang diperoleh jauh lebih besar keuntungan akhirnya dibandingkan dengan proyek A dan C.

DAFTAR PUSTAKA
 

Softcopy Version download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Internet Protocol, WAP dan WWW

A.         Pengertian Internet Protocol Internet Protocol Address merupakan singkatan dari IP address. IP Address adalah suatu identi...